Adelaide, Agar perkembangan otak bayinya lebih optimal, ibu hamil sering disarankan mengonsumsi minyak ikan. Namun penelitian di Australia membuktikan hal itu tidak memberi manfaat seperti yang diharapkan.
Minyak ikan yang banyak dijual dalam bentuk kapsul lunak sangat kaya akandocosahexaenoic acid(DHA). Senyawa ini diyakini baik bagi perkembangan kognitif anak selama dalam kandungan.
Namun anggapan ini terbantahkan oleh penelitian Dr Maria Makrides dari University of Adelaideyang melibatkan 2.000 ibu hamil. Dalam uji klinis tersebut, sebagian diberi kapsul minyak ikan dan sebagian lainnya mendapatkan plasebo berisi minyak sayur.
Ternyata setelah bayi dilahirkan, tidak tampak adanya perbedaan tingkat kecerdasan hingga memasuki usia 18 bulan. Demikian juga terhadap para ibu, DHA tidak terbukti mengurangi risiko depresi setelah melahirkan (postpartum).
Dalam editorial yang menyertai laporan penelitian tersebut, Dr Emily Oken dari Harvard University mengatakan bahwa fakta ilmiah seringkali terabaikan demi kepentingan bisnis. Contohnya manfaat minyak ikan yang dipromosikan secara berlebihan.
"Dalam hal ini, marketing tampaknya berjalan mendahului ilmu pengetahuan," tulisnya seperti dikutip dari NY Times, Rabu (20/10/2010).
Meskipun demikian tidak serta merta semua pakar sependapat dengan temuan itu. Beberapa di antaranya tetap menyarankan konsumsi minyak ikan kepada ibu hamil dan menyusui.
Keyakinan ini didasarkan pada penelitian sebelumnya, yang dilakukan di Norwegia dengan skala lebih kecil pada tahun 2003. Dalam penelitian tersebut, manfaat DHA bagi kecerdasan anak baru akan tampak saat memasuki usia 4 tahun.
*sumber: detikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar